Fiki Ariyanti
Tondy menambahkan, permintaan lahan di awal 2024 didominasi oleh segmen data center. Itu karena berkembangnya teknologi informasi, transformasi digital, dan meningkatnya penetrasi internet sejalan dengan pertumbuhan aplikasi pada smart devices.
Selain itu, adanya ekspansi telekomunikasi broadband seperti 4G, 5G, FTTH, dan Internet of Things, serta booming dan euphoria pemanfaatan big data dan AI, merupakan faktor pendorong tingginya kebutuhan data center.
Lebih lanjut, diakui Tondy, pada awa tahun ini, selain segmen data center, terdapat permintaan dari segmen industri lain seperti industri terkait otomotif, FMCG, industri chemical, dan industri lainnya.
Permintaan pada sektor hunian dan sektor komersial juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan industri di Kota Deltamas.
“Karena itu, kami optimistis dapat mencapai target prapenjualan sebesar Rp1,81 triliun di 2024,” pungkas Tondy.
Dari data RTI Business, saham DMAS sesi I ditutup menguat 0,62 persen ke 161 pada perdagangan Selasa ini (6/2).
(FAY)
