“Setelah itu kami akan lihat apakah tetap fokus pada dua komoditas ini atau ke logam lainnya, karena kedua kategori tersebut berkontribusi signifikan dan bisa menjadi pemain utama di Indonesia,” ujar Ario.
Sebagai informasi, hingga kuartal I-2024, ADMR sudah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD77,10 juta atau naik 257% dari kuartal I-2023 lalu. Sementara arus kas bebas di kuartal pertama tahun ini naik signifikan menjadi USD108,50 juta.
Adapun belanja modal utamanya digunakan untuk konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC). Setelah rampung, proyek-proyek peningkatan infrastruktur akan mendukung pencapaian target volume di jangka menengah dan akan memungkinkan perseroan untuk memenuhi komitmen volume kepada para pelanggan.
(YNA)