Di sisi lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi dua saham yang terkoreksi mengikuti arah IHSG. BMRI terkoreksi 0,38 persen menjadi 6.525 per saham, dan BRIS terkoreksi 1,61 persen menjadi 2.450 per saham.
Dalam satu bulan terakhir, BBNI juga menjadi salah satu bank KBMI IV dengan kenaikan paling masif setelah menembus titik terendahnya pada 20 Juni di level 4.400 per saham. Hanya dalam satu bulan, BBNI melesat hampir 16 persen ke level 5.100 per saham.
Kencangnya laju saham BBNI menjadikannya salah satu penggerak indeks. Penguatan saham BBNI juga sejalan dengan fundamentalnya yang apik, membuatnya dilirik analis dalam rekomendasi saham.
Dalam risetnya, Analis Binaartha Sekuritas, Achmadi Hangradhika, menyebut BBNI masih prospektif dengan kredit yang tumbuh kuat dan ditopang oleh segmen korporasi.
BBNI juga mencatat perbaikan signifikan pada kualitas aset yang tercermin dari turunnya NPL Bank Only menjadi dua persen pada Maret 2024, atau turun 80 bps dibandingkan Maret 2023.