Selain itu, BBNI juga berkomitmen kuat pada penerapan ESG yang dibuktikan dengan portofolio keberlanjutannya, khususnya pinjaman atau kredit berkelanjutan.
Achmadi menambahkan, laba bersih BBNI tumbuh 2,03 persen secara yoy menjadi Rp5,03 triliun pada kuartal I-2024. BBNI berhasil mempertahankan pertumbuhan laba bersih didukung oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 14,51 persen YoY.
"Hingga akhir 2024, kami memperkirakan BBNI akan melanjutkan pertumbuhannya, dengan laba bersih diproyeksikan meningkat sebesar 11,51 persen YoY menjadi Rp23,315 triliun," ujar Achmadi.
Binaartha pun merekomendasikan BUY dengan target harga 5.925. Artinya, saham BBNI masih memiliki ruang kenaikan 16% dari posisi saat ini di 5.100 per saham.
Dengan PBV 1,31x, saham BBNI masih undervalue atau lebih rendah dari nilai bukunya. Seperti diketahui, PBV atau price to book value di atas dua kali mengartikan harga sahamnya sudah dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan.