sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rekap Lapkeu Emiten Konsumer, MYOR-CMRY Ungguli Para Jagoan

Market news editor Melati Kristina - Riset
03/04/2023 16:29 WIB
Mayora Indah (MYOR) dan Cisarua Mountain Dairy (CMRY) mencetak kinerja keuangan termoncer pada 2022 yang mengungguli emiten konsumen lainnya.
Rekap Lapkeu Emiten Konsumer, MYOR-CMRY Ungguli Para Jagoan. (Foto: Mayora)
Rekap Lapkeu Emiten Konsumer, MYOR-CMRY Ungguli Para Jagoan. (Foto: Mayora)

Tercatat, baik pendapatan bersih maupun laba bersih GOOD pada 2022 bertumbuh secara yoy, masing-masing sebesar 19,45 persen dan 0,09 persen.

Sementara, pendapatan bersih dan laba bersih CLEO pada 2022 naik secara yoy, masing-masing sebesar 23,12 persen dan 8,24 persen.

Kendati sebagian besar emiten konsumen mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2022, emiten milik Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) malah membukukan laba yang terkontraksi secara yoy.

Dilansir dari laporan keuangan emiten, laba bersih ICBP ambles hingga 28,32 persen menjadi Rp4,59 triliun kendati pendapatan bersih emiten bertumbuh 14,07 persen menjadi Rp64,80 triliun.

Merosotnya laba bersih perseroan seiring dengan naiknya beban pokok penjualan emiten pada periode ini.

Tercatat, pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun karena kenaikan biaya bahan baku.

Kemudian, beban penjualan dan distribusi juga ikut naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.

Sedangkan, beban umum dan administrasi perseroan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp2,38 triliun, serta beban operasi lainnya tercatat sebesar Rp267,67 miliar.

“Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan-perusahaan FMCG karena ketegangan geopolitik, berbagai perubahan seputar peraturan dan kebijakan, serta kenaikan harga berbagai komoditas,” kata Direktur Utama ICBP, Anthoni Salim dalam keterangan resminya, Senin (27/3).

Setali tiga uang, laba bersih emiten konsumen milik Grup Salim lainnya, INDF juga ikut merosot sebesar 17,01 persen pada 2022.

Tercatat, laba bersih perusahaan turun menjadi Rp6,36 triliun pada 2022 meski pendapatan bersih emiten masih bertumbuh 11,56 persen menjadi Rp110,83 trilun.

Selain emiten dari Grup Salim, emiten konsumen lainnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) juga mencatatkan laba bersih yang terkoreksi pada 2022.

Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangannya di 2022, laba bersih UNVR merosot 6,83 persen menjadi Rp5,36 triliun.

Sedangkan, laba bersih KEJU pada periode ini juga ikut turun hingga 18,89 persen menjadi Rp117,37 miliar.

Kendati demikian, baik UNVR maupun KEJU masih mencatatkan pendapatan bersih yang bertumbuh pada 2022.

Di periode ini, pendapatan bersih UNVR bertumbuh 4,23 persen menjadi Rp41,22 triliun, disusul KEJU yang pendapatan bersihnya masih tumbuh 0,20 persen secara yoy menjadi Rp1,04 triliun.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement