sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rekor Baru IHSG: Saham Big Cap Gaspol, Indeks Nyaris Tembus 8.700

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
03/12/2025 10:23 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada perdagangan intraday Rabu (3/12/2025).
Rekor Baru IHSG: Saham Big Cap Gaspol, Indeks Nyaris Tembus 8.700. (Foto: MNC Media)
Rekor Baru IHSG: Saham Big Cap Gaspol, Indeks Nyaris Tembus 8.700. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada perdagangan intraday Rabu (3/12/2025), didorong kenaikan sejumlah saham big cap yang menjadi penopang utama penguatan indeks.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.08 WIB, IHSG naik 0,38 persen ke level 8.649, usai sempat menyentuh ATH intraday di angka 8.669,19 di awal perdagangan pagi ini.

Sebanyak 332 saham menghijau, 293 memerah, dan 331 sisanya stagnan.

Nilai transaksi mencapi Rp7,23 triliun dan volume perdagangan 14,44 miliar saham.

Saham data center Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menjadi salah satu penarik paling kuat setelah melonjak 7,39 persen dalam sehari.

Kapitalisasi yang berada di kisaran Rp601 triliun, kendati tergolong saham yang kurang likuid lantaran harganya mencapai Rp252.400 per unit, membuat setiap lonjakan harga langsung memberi dorongan signifikan ke indeks.

Dari sektor consumer goods, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ikut mengangkat IHSG lewat kenaikan 2,64 persen ke Rp2.710 per unit.

Kinerja saham telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga memberikan kontribusi besar. Dengan bobotnya yang masif dan kapitalisasi pasar sekitar Rp360 triliun, kenaikan 2,25 persen saja sudah cukup menggerakkan indeks ke atas.

Di sisi lain, saham energi Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kembali menambah tenaga bagi IHSG.

Meski hanya naik 1,13 persen dan saham yang juga kurang likuid untuk ukuran big cap, ukurannya yang jumbo, mencapai Rp901 triliun, menjadikan saham ini salah satu penopang reli.

Sektor jasa kontraktor tambang ikut menyumbang tenaga lewat emiten Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) yang menguat 0,98 persen.

Lalu dari perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat penguatan tipis 0,30 persen, tetapi dengan kapitalisasi di atas Rp1.000 triliun, pergerakan kecil pun tetap signifikan.

Saham bank pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ikut mengonfirmasi sentimen positif sektor keuangan dengan kenaikan 0,21 persen.

Sementara, bursa saham Asia cenderung menguat pada Rabu (3/12), di tengah rebound di Wall Street setelah tekanan jual singkat di pasar obligasi global dan kripto mulai mereda.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen, sedangkan Nikkei Jepang naik 1,18 persen. KOSPI Korea Selatan terkerek 1,03 persen, ASX 200 Australia mendaki 0,09 persen, dan STI Singapura naik 0,30 persen.

Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,18 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 1,00 persen.

Mengutip Reuters, ketenangan kembali menyelimuti pasar setelah awal pekan yang bergejolak, ketika ekspektasi kenaikan suku bunga di Jepang memicu aksi jual obligasi global dan memperdalam tekanan pada aset kripto, sehingga saham ikut terseret dalam arus keluar dari aset berisiko.

Bitcoin kembali menembus level USD90.000, sementara kontrak berjangka Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik 0,1 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement