Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel – PT Bundamedik Tbk sebagai perusahaan induk grup usaha yang bergerak di bidang penyelenggaraan kesehatan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut memiliki kode saham BMHS.
Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk, dr. Ivan Rizal Sini, mengatakan penyelenggaraan Initial Public Offering (IPO) menjadi langkah yang tepat di mana membutuhkan suatu kecepatan yang harus diakui oleh publik. Sebab, keterlibatan dari publik dalam mendukung PT Bundamedik akan menjadi hal yang penting untuk kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Keputusan untuk melakukan IPO merupakan suatu terobosan yang baik karena akan memudahkan secara sistem dan juga memiliki kepentingan untuk mengembangkan perusahaan dalam melakukan digital transformasi,” ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Selasa (6/7/2021).
Dia menjabarkan dana IPO akan digunakan untuk melakukan perbaikan internal seperti meningkatkan kenyamanan serta pelayanan. Selain itu dana tersebut juga untuk memperbaharui peralatan medis dengan teknologi yang semakin canggih.
“Lebih dari itu juga, kami mendukung kebutuhan Group Bundamedik dengan menambah kasur/bed rumah sakit,”tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director PT Bundamedik Tbk, Nurhadi Yudiyantho, menerangkan, berdasarkan pembagian saham RS Bunda melakukan alokasi saham kepada karyawannya dengan harapan dapat lebih meningkatkan kinerja kepada perusahaan.
“Peningkatan kinerja yang sangat baik tidak terlepas dari kinerja yang sudah diberikan oleh tenaga medis maupun tenaga non medis,” imbuhnya.
Dia menjelaskan IPO PT Bundamedik mendapat antusias yang positif dari para investor. Adapula hal tersebut karena PT Bundamedik sudah menanamkan fundamental yang kuat terhadap kinerja maupun pelayanan kesehatan.
“Kami yakin baik dari masyarakat ataupun investor sudah melihat fundamental yang kuat dari PT Bundamedik. Kami bukan hanya sebagai grup bisnis rumah sakit saja tetapi juga merupakan lifestyle healthcare yang dimana itu merupakan ekosistem dari pelayanan kesehatan,” paparnya.
Lanjutnya, PT Bundamedik memiliki ekosistem pelayanan kesehatan dari rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit umum, dan didukung oleh klinik bayi tabung Morula IVF Indonesia serta Diagnos Laboratorium Utama.
Senada dengan hal itu, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan ini memiliki dua jenis rumah sakit di antaranya RSIA Bunda dan RSU Bunda. Dimulai sejak pandemi Covid-19 di Indonesia, PT Bundamedik sudah melakukan pemetaan dengan zonasi bagi kedua rumah sakit tersebut.
“Khusus RSIA Bunda kami langsung memetakan sebagai rumah sakit hijau yang tidak menangani pasien Covid-19 maupun pasien demam lainnya. Sehingga untuk pasien-pasien yang memiliki indikasi tersebut kami layani di RSU Bunda,” ucapnya.
Sejalan dengan pandemi Covid-19, kata Nurhadi, khusus di RSU Bunda terjadi peningkatan okupansi sekitar 60% tingkat hunian berasal dari pasien Covid-19. Secara keseluruhan tingkat hunian RSU Bunda sudah mencapai full capacity.
Menyikapi tingginya permintaan hunian dimasa pandemi Covid-19, RS Bunda melakukan persiapan sumber daya manusia, Standar Operasional Prosedur (SOP), peralatan rumah sakit dan alat pelindung diri (APD) yang memenuhi syarat.
“Kami juga menyiapkan screening yang baik dimana hal itu sudah bisa dilakukan dari awal pandemi ini oleh pihak laboratorium. Sehingga dengan kesiapan layanan kesehatan tersebut kami bisa memisahkan antara pasien yang terkena Covid-19 atau yang tidak terpapar,” tandasnya. (TYO)
