Sementara penjualan batu bara DAAZ hingga akhir 2023 mencapai total Rp1,08 triliun. Ini merupakan kontribusi terbesar ketiga atas pemasukan perseroan, selain penjualan bijih nikel, dan bahan bakar solar.
“Kalau melihat neraca dagang Indonesia untuk ekspor batu bara ini kan besar ya, sehingga kami bakal memperpanjang relasi dengan mitra kami saat ini untuk ekspor,” kata Mahar.
Melalui entitas anaknya, DAAZ saat ini telah menjalin kontrak perjanjian jual beli batu bara dengan perusahaan pemegang IUP. Sementara market domestik masih menjadi tulang punggung penjualan batu bara DAAZ yang memiliki kualitas kalori (GAR) 3.200-6.200 kcal per kg.
Dari total dana penawaran umum perdana, sebanyak 66,66 persen dana IPO, akan digunakan sebagai pinjaman kepada anak usahanya, yang akan menggunakan sebagian besar untuk membeli batu bara.
(Fiki Ariyanti)