Sebagai mitra GRP, ABB di Indonesia akan terus mendukung para konsumen dan supplier kami, untuk mengurangi tujuan emisi dan pengurangan emisi karbon dalam aspek operasional yang mereka miliki," ujar Leretz.
Menurut data dari International Energy Agency (IEA), industri baja menyumbang sekitar tujub persen dari total emisi gas rumah kaca global.
Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa sektor industri secara keseluruhan merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca tertinggi kedua di Indonesia setelah sektor energi.
Karenanya, diperlukan kerjasama mulitpihak dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, terlebih pemerintah Indonesia telah menaikkan target NDC 2030 dari 29 persen menjadi 31,8 persen untuk menuju karbon netral tahun 2060 atau lebih cepat.
"Melalui penggunaan teknologi ini, GRP menunjukkan komitmennya dalam menjalankan operasional perusahaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ungkap Fedaus.