Lalu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) yang mengelola kebutuhan kapasitas bandwidth kabel laut yang disewa melalui entitas WIFI. Sementara PT Internet Anak Bangsa (IAB) ditugaskan membangun dua juta home-pass berdasarkan mandat dari PT Integrasi Jaringan Ekosistem, anak usaha WIFI.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya Senin (17/11/2025) menilai, sinergi operasional ketiga entitas tersebut memperkokoh posisi INET sebagai mitra strategis WIFI.IJ dalam mempercepat penetrasi layanan digital nasional.
Dalam rencana rights issue, INET akan menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham dan rasio HMETD 3:4. Pemegang saham mayoritas, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, telah menyatakan komitmen untuk menyerap seluruh porsi haknya.
Dana hasil rights issue akan difokuskan pada sejumlah proyek infrastruktur utama. Sekitar Rp2,8 triliun akan dialokasikan kepada GPI untuk pembangunan dua juta home-pass berbasis teknologi Wi-Fi 7 di Bali dan Lombok.
PFI akan memperoleh Rp213 miliar untuk pembayaran IRU kabel laut pada sistem Rising 8, sedangkan Rp135 miliar dialokasikan ke IAB guna mempercepat pembangunan jaringan FTTH di Jawa. Sisanya akan dimanfaatkan untuk memperkuat modal kerja dan likuiditas perseroan.