IDXChannel - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bersiap menggelar aksi korporasi besar lewat penerbitan saham baru (rights issue) dengan nilai maksimum mencapai Rp16,73 triliun.
Riset Stockbit memperkirakan, aksi rights issue akan mendongkrak nilai aset bersih (net asset value/NAV) perseroan hingga 23 persen atau sebesar Rp64,5 triliun dibandingkan posisi saat ini.
Kenaikan tersebut lebih besar dari potensi dilusi saham akibat penerbitan saham baru dalam rights issue sehingga akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham jangka panjang.
"Valuasi transaksi tergolong murah dan prospektif, terutama karena lokasi lahan CBDK berada di jantung kawasan PIK 2 yang memiliki permintaan tinggi," tulis Stockbit dalam risetnya, Kamis (16/10/2025).
Sebelumnya, PANI menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp15.000 per saham, atau 7,1 persen lebih tinggi dari harga penutupan saham pada perdagangan Jumat (17/10/2025) di level Rp14.050 per saham.
Melalui aksi korporasi ini, PANI akan menerbitkan hingga 1,12 miliar saham baru, setara 6,19 persen dari total saham setelah rights issue. Dengan rasio rights 119.169:7.864, potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp16,73 triliun.
Stockbit mencatat, jumlah saham baru tersebut lebih sedikit dari perkiraan awal di keterbukaan informasi sebelumnya, sehingga harga pelaksanaan bisa ditetapkan lebih tinggi dari harga minimum yang sempat diantisipasi pasar.
Pemegang saham pengendali, PT Multi Artha Pratama menyatakan akan menjalankan seluruh atau sebagian haknya atas rights issue sebanyak 979,23 juta saham. Namun sebagian hak itu akan dialihkan atau ditempatkan kepada investor lain, untuk memperluas partisipasi publik.
Manajemen PANI menyebut, dana hasil rights issue akan digunakan untuk membeli hingga 44,1 persen saham PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) dari PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya dengan nilai transaksi mencapai Rp16,125 triliun.
Sisa dana sekitar Rp608 miliar akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal pada tiga entitas anak, yakni CISN, KUS, dan PET, yang akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja modal (capex).
Adapun jadwal cum rights di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 25 November 2025, sementara periode perdagangan rights akan berlangsung 1-5 Desember 2025.
(DESI ANGRIANI)