Cahya Puteri Abdi Rabbi
Dengan pertumbuhan volume di kedua segmen tersebut, RMKE dapat mempertahankan pendapatan usaha tetap stabil. RMKE juga meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta pada level 3:34 jam, serta mengurangi rasio penggunaan bahan bakar sebesar 9,5 persen.
“Harapan kami di 2025, dengan proyek-proyek baru yang diselesaikan, dengan volume yang bertambah, kami bisa memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan RMKE bisa terus bertumbuh di tahun-tahun berikutnya,” tutur Vincent.
Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih di sepanjang 2024 lalu. Laba RMKE turun 4,89 persen menjadi Rp288,04 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp302,85 miliar. Penurunan laba bersih diakibatkan fluktuasi harga batu bara yang sempat turun sebesar 19,6 persen pada kuartal IV-2024.
(Rahmat Fiansyah)
