Selain pembayaran kepada RMK, GPU juga akan membayar jasa kepada RMKO dari volume jasa batu bara yang diperoleh dari CCP 1 dan 2 dengan total 400 ribu MT batu bara per bulan termasuk stockpile management, dump truck loading, hauling, loading tongkang hingga penyediaan alat berat serta maintenance.
“Kerja sama kedua ini akan berlaku selama 60 bulan sejak dilakukan serah terima CCP 2 oleh RMKO ke GPU dan dapat diperpanjang berdasarkan keputusan para pihak,” kata Vincent dalam keterangan resminya, Selasa (23/7/2024).
Adapun kerja sama ini merupakan salah satu bentuk implementasi strategi RMKO untuk mengoptimalkan bisnis jasa pertambangan melalui peningkatan utilisasi aset perseroan, dengan melihat peluang-peluang baru di luar area tambang PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) di Kabupaten Enim Sumatera Selatan.
“Kami yakin dapat mengoptimalkan produksi batubara di tambang milik ARII. RMKO hadir sebagai solusi logistik batu bara di hulu dengan fasilitas yang lebih terintegrasi, untuk mengoptimalkan volume produksi tambang-tambang yang memiliki isu bottlenecking karena infrastruktur,” ujar Vincent.
Pada kesempatan yang sama Direktur Operasional RMKO, William Saputra juga menyampaikan bahwa perseroan sangat optimistis menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, tidak hanya RMKO namun juga RMK Grup Indonesia.