Direktur Keuangan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan saat ini Perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house RMKE, namun dengan dibukanya akses hauling road ke Muara Enim, yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan tidak berelasi dengan menggarap tambang-tambang potensial di Sumatra Selatan. Dengan demikian, RMKE dan RMKO dapat menjadi one-stop solution yang memberikan jasa logistik batubara dari proses hulu ke hilir.
“Melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, RMKO juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan,” tambah Nathania.
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) didirikan pada tahun 2017 yang semula dengan nama PT Rantai Mulia Kontraktorindo. Perusahaan berganti nama menjadi PT Royaltama Mulia Kontraktorindo pada tahun 2022. RMKO merupakan perusahaan dengan spesialisasi bisnis jasa batubara terintegrasi yang menyediakan jasa kontraktor pertambangan dan penyewaan alat berat.
Adapun pada 2020, Perseroan memulai pembangunan infrastruktur tambang in-house RMKE, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), mengerjakan proyek jalan hauling sepanjang 39 KM Pada tahun 2021, dan mulai menjadi kontraktor pertambangan di IUP TBBE dan pelaksana kegiatan muat batubara kereta api di emplasemen RMUK pada tahun 2022.
(SAN)