Masing-masing menjadi Rp3,57 triliun dari sebelumnya Rp4,6 triliun; Rp15,37 miliar dari sebelumnya Rp17,26 miliar, dan Rp1,41 miliar dari sebelumnya Rp2,07 miliar.
Manajemen FAST mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, Grup telah melaporkan kerugian berulang dan untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, rugi periode berjalan mencapai Rp558,75 miliar dan total liabilitas lancar konsolidasi Grup melebihi total aset lancar konsolidasinya sebesar Rp1,23 triliun per 30 September 2024 dibanding 31 Desember 2023 sebesar Rp1,02 triliun.
"Kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan Grup dari pandemi Covid-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen, dan situasi pasar memburuk akibat dampak dari Krisis Timur Tengah," tuturnya dalam laporan keuangan.
"Dua masalah ini telah berdampak negatif terhadap hasil Grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024," ujar manajemen.
Beban pokok penjualan perseroan menyusut jadi Rp1,51 triliun per akhir September 2024. Pun dengan beban penjualan dan distribusi maupun beban umum dan administrasi turun masing-masing menjadi Rp2,1 triliun dan Rp572,03 miliar.