Selain itu, Uni Eropa (UE), bersama AS dan Kelompok Tujuh, mengoordinasikan putaran sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Sanksi tersebut dapat berupa pelarangan pembelian batu bara Rusia dan pencegahan kapal Rusia memasuki pelabuhan UE. Sanksi tersebut adalah yang terbaru sejak invasi Rusia pada 24 Februari dan sebagai tanggapan atas penemuan warga sipil yang tewas di kota Bucha, Ukraina.
Dari sisi domestik, pasar terus memantau perkembangan utang pemerintah di bulan Februari yang terus mengalami peningkatan. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat per akhir Februari posisi Utang Pemerintah berada di angka Rp.7.014,58 triliun dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,17 persen.
Meski masih diliputi ketidakpastian, pemulihan ekonomi di tahun 2022 diperkirakan akan terus berlanjut. Defisit APBN 2022 yang terus menurun dibandingkan target defisit tahun 2020 dan 2021 menunjukkan upaya Pemerintah untuk kembali bertahap menuju defisit di bawah 3 persen terhadap PDB.
Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah juga akan terus menjaga rasio utang, utamanya dengan mengedepankan pemanfaatan pembiayaan non utang, seperti optimalisasi pemanfaatan SAL sebagai buffer fiskal, serta implementasi SKB III dengan BI. Upaya lain yang dilakukan Pemerintah adalah melalui pembiayaan kreatif dan inovatif untuk pembiayaan infrastruktur dengan mengedepankan kerjasama (partnership) berdasarkan konsep pembagian risiko yang fair.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang garuda melemah. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.340 - Rp14.380. (RAMA)