IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (16/7/2025). Rupiah turun 20,50 poin atau sekitar 0,13 persen ke level Rp16.287 per USD.
Menurut Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah salah satunya sentimen dari kekhawatiran pasar yang terus berlanjut atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.
"Meningkatnya ketidakpastian atas independensi Federal Reserve, di tengah meningkatnya seruan dari Trump dan sekutunya untuk menggulingkan Ketua Jerome Powell, yang terlihat meningkatkan seruan mereka agar Powell mundur dan agar suku bunga turun," ujarnya dalam risetnya, Rabu (16/7/2025).
Apalagi setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) utama tercatat lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Juni, meskipun sedikit. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi akan menjadi stagnan.
Kata dia, indeks IHK juga muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif perdagangan Trump. The Fed telah mengingatkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga hingga mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang dampak tarif Trump, dengan kemungkinan akan memperkuat dugaan ini.
Selain itu, Trump melanjutkan ancaman tarif barunya menjelang batas waktu 1 Agustus 2025. Tindakannya baru-baru ini ditujukan kepada Indonesia, dengan rencana mengenakan bea masuk sebesar 19 persen.
"Meskipun ancaman tarif baru-baru ini tidak berdampak besar pada pergerakan pasar secara umum, para pedagang menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar di tengah ketidakpastian," ujarnya.
Dari sentimen dalam negeri, ketidakpastian ekonomi global meningkat pasca kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utamanya seperti Indonesia yang masih cukup besar terkena tarif impor 19 persen walaupun sebelumnya 32 persen.
Oleh karena itu, dengan ketidakpastian ekonomi global, maka Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen pada Juli 2025. Hal ini menandai pemangkasan suku bunga ketiga dalam tahun ini, di mana terakhir BI memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Mei 2025.
"Berdasarkan analisis tersebut, diprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.230-Rp16.290 per USD," kata dia.
(Dhera Arizona)