Fokus psar hari ini adalah pada rata-rata empat minggu Perubahan Ketenagakerjaan ADP, laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang tertunda, Pesanan Barang Tahan Lama, Produksi Industri, dan Kepercayaan Konsumen AS.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mengungkap penyebab kredit menganggur yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp2.500 triliun per November 2025.
"Kenapa terjadi? karena permintaan kredit saat ini belum sekuat yang diharapkan. Korporasi masih wait and see di tengah ketidakpastian ekonomi," kata Ibrahim.
Tak hanya korporasi, rumah tangga juga masih menahan untuk mengambil kredit konsumsi lantaran masih ragu akan kondisi ekonomi ke depan. Dari sisi suplai, bank sentral sudah memberikan insentif yang banyak kepada perbankan. Namun, sisi permintaan juga masih perlu didorong.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat pertumbuhan undisbursed loan yang tetap tinggi menunjukkan masih adanya kelonggaran tarik kredit di masa depan yang dapat dimanfaatkan oleh debitur dalam melakukan ekspansi usaha.
Dengan komitmen kredit atau pembiayaan yang besar, terdapat potensi peningkatan realisasi kredit di masa mendatang. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi membaik dan kepercayaan pelaku usaha meningkat.