Dengan posisi ini, sektor perbankan nasional dinilai tetap memiliki ruang untuk mendukung pembiayaan produktif, selama disertai dengan pendekatan yang cermat terhadap risiko dan arah kebijakan ekonomi ke depan.
Pemulihan beberapa sektor ekonomi serta dukungan optimal dari kebijakan fiskal dan moneter juga akan meningkatkan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah masih bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.780 - Rp16.810 per USD.
(NIA DEVIYANA)