Menurunnya penjualan eceran tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, lebih rendah atau mencatatkan kontraksi sebesar 2,2 persen year on year (yoy), setelah tumbuh 5,5 persen pada Maret 2025.
Adapun neraca perdagangan Indonesia diproyeksi masih akan kembali surplus pada April 2025, meski nilainya menurun. Artinya, tren surplus neraca dagang Indonesia masih akan berlanjut hingga 60 bulan secara beruntun.
"Berdasarkan konsensus 16 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada Maret 2025 diproyeksikan sebesar USD2,73 miliar. Hanya saja, jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang bulan sebelumnya atau pada Maret 2025 senilai USD4,33 miliar," kata Ibrahim.
Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diproyeksi bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada rentang Rp16.500-Rp16.570 per USD.
(NIA DEVIYANA)