sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.738 per USD, Ini Sederet Sentimen Penggeraknya

Market news editor Nia Deviyana
26/09/2025 16:23 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (26/9/2025).
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.738 per USD, Ini Sederet Sentimen Penggeraknya. Foto: iNews Media Group.
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.738 per USD, Ini Sederet Sentimen Penggeraknya. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (26/9/2025). Mata uang Garuda menguat terbatas 11 poin atau sekitar 0,07 persen ke level Rp16.738 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menilai langkah Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan serangkaian tarif perdagangan, terutama tarif 100 persen untuk semua impor farmasi meningkatkan ketidakpastian. Pada akhirnya, hal ini memicu pergerakan risk-off di pasar keuangan yang lebih luas.
 
"Selain itu, data produk domestik bruto kuartal kedua menunjukkan ekonomi AS tumbuh jauh lebih cepat dari perkiraan, sementara data klaim pengangguran mingguan juga menunjukkan beberapa perbaikan," tulis Ibrahim dalam risetnya.  

Fokus kini tertuju pada data indeks harga PCE AS, tolok ukur inflasi pilihan The Fed, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang prospek suku bunga. Data tersebut akan dirilis Jumat malam dan diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap stabil pada Agustus. 

Inflasi inti PCE juga diperkirakan tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen. Inflasi yang tetap stabil mengurangi dorongan The Fed untuk memangkas suku bunga, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang meningkat terkait tarif perdagangan Trump.
 
Trump pada Kamis mengulangi seruannya untuk menurunkan suku bunga AS meminta The Fed untuk memangkas suku bunga menjadi 2 persen. Dia juga terus menyerang Powell, yang sebagian besar mengabaikan seruan Trump untuk menurunkan suku bunga.


Dari sentimen geopolitik, serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia mendorong Moskow untuk membatasi ekspor bahan bakar dan hampir memangkas produksi minyak mentah. 

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan negaranya akan memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun dan memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah ada.

Dari sentimen dalam negeri, Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh melambat pada kuartal III-2025 dengan prediksi capaian pertumbuhan hanya 0,95 persen quarter-to-quarter. 

Prediksi itu bila tercapai maka menjadi laju perlambatan yang tajam menilik pada kuartal sebelumnya, ekonomi RI tumbuh 4,04 persen quarter-to-quarter, setelah pada kuartal I-2025 terkontraksi atau tumbuh negatif 0,98 persen meski ada perayaan Ramadan dan Lebaran, seperti dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
 
Sementara itu, dalam hitungan tahunan (year-on-year), perekonomian domestik diperkirakan tumbuh 4,8 persen pada kuartal III-2025, tak berubah dari proyeksi sebelumnya. 

"Hanya, bila prediksi tersebut terealisasi, itu juga akan menjadi perlambatan yang cukup dalam mengingat pada kuartal II lalu, perekonomian Indonesia tak terduga tumbuh melampaui angka 5 persen, tepatnya 5,12 persen bahkan ketika tidak ada musim perayaan yang biasanya mengungkit permintaan domestik," kata Ibrahim.


Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 diperkirakan melambat dengan pertumbuhan 4,7 persen persen year-on-year (yoy). Alhasil pada keseluruhan tahun, ekonomi RI diprediksi tumbuh hanya 4,9 persen dan selanjutnya pada 2026 lajunya tak berubah. Pada 2027, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sedikit naik menjadi 5 persen. 
 
Selain itu, inflasi tahun diproyeksi rendah di level 1,8 persen. Sedangkan tahun depan, inflasi diprediksi naik ke kisaran 2,6 persen. Adapun perkiraan tingkat BI Rate, tingkat bunga acuan akhir tahun ini diprediksi akan di level 4,5 persen yang mencerminkan akan ada sekali lagi pemotongan sebelum tutup tahun. 

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.730-Rp16.800 per USD.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement