Menurut catatan Bloomberg, Kamis (8/8), rupiah termasuk mata uang Asia yang berkinerja buruk tahun lalu karena kekhawatiran defisit fiskal yang meluas.
Namun, saat ini rupiah menguat lebih dari 2 persen di kuartal ini, didorong oleh upaya tim Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meredakan kekhawatiran terkait utang dan kebijakan fiskal serta harapan pemangkasan suku bunga AS.
Apabila rupiah turun di bawah Rp16.000 per USD, kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga di 2024 meningkat.
Namun, analis Malayan Banking Bhd Alan Lau memperingatkan, volatilitas mungkin tinggi karena ketidakpastian pemilihan AS dan kekhawatiran resesi.
Posisi Cadev
Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2024 meningkat jadi sebesar USD145,4 miliar.