Selain itu, pemerintah China telah memutuskan untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun Yuan (USD411 miliar) yang memecahkan rekor tahun depan.
"Dari sentimen domestik, berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ekonom hingga pelaku usaha menjerit daya beli masyarakat Indonesia anjlok pada tahun ini, membuat aktivitas ekonomi melambat," kata Ibrahim.
"Dari sisi level konsumsi rumah tangga, selama tiga kuartal tahun ini terus tumbuh di bawah 5 persen. Per kuartal III-2024, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen (yoy). Membuat laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 hanya 4,95 persen," tuturnya.
Meski begitu, pemerintah masih bersikeras menganggap daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga. Terjaganya daya beli dilihat dari sudut pandang indeks keyakinan konsumen per November yang masih naik ke level 125,9, hingga indeks penjualan riil yang juga masih tumbuh meski hanya 1,7 persen.