Ia menilai, kondisi perekonomian tahun depan memang akan lebih baik dari tahun ini. Indikator seperti belanja pemerintah, juga konsumsi domestik yang akan naik karena adanya pemilihan umum (pemilu), akan meningkatkan geliat perekonomian.
Meskipun begitu, gejolak perekonomian yang terjadi pada tahun ini masih mungkin berbekas hingga tahun depan. "Lalu, gelaran pemilu cenderung membuat para investor dan pengusaha menunggu, sehingga mungkin terjadi perlambatan realisasi investasi," ungkap Ibrahim.
Baca Juga:
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan Jumat (19/5) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.850- Rp 15.020.
(FRI)