Shifa Nurhaliza
IDXChannel – Data Inflasi tidak sesuai ekspektasi, yang berakibat pada rupiah dan pasar saham kompak mengalami pelemahan. Dimana data inflasi di bulan Agustus 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren inflasi inti sebesar 1,31% secara tahunan.
Dikutip dari program Power Breakfast IDXChannel, Kamis (2/9/2021), angka inflasi ini juga seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 0,11%. Yang mana tekanan ini juga turut membebani rupiah.
Selain itu, pelaku pasar juga cenderung wait and see sejumlah rilis data perekonomian. Salah satunya adalah data sektor pekerjaan US dan juga US Factory Orders bulan Juli 2021 yang rencananya akan dirilis pada pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (1/9/2021) turun 15 poin atau sebesar 0,11% menjadi Rp 14.282 per USD. Hal ini menunjukkan tren negatif yang mengikuti mata uang regional turut melemah terhadap USD. Adapun indeks USD naik 0,07% ke level 92,69.
Salah satu indikator yang ditunggu, yaitu data sektor pekerjaan AS juga US Factory Orders bulan Juli yang diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya. (FIRDA/NDA)
