Kemudian, nama-nama anyar lainnya juga menjadi konstituen anyar indeks MSCI Small Cap.
Sebut saja, emiten produsen olahan susu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), emiten rumah produksi alias perfilman PT MD Entertainment Tbk (FILM), dan emiten tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
“Segala perubahan akan berlaku terhitung sejak penutupan 30 Agustus 2024, tanggal efektif 2 September 2024,” jelas keterangan tertulis MSCI.
Pengumuman evaluasi MSCI selanjutnya akan diberitahukan pada 7 November 2024.
Sebelumnya, pada 7 Agustus 2024, WIKA telah menanggapi penolakan pemegang obligasi dan sukuk terhadap usulan pengesampingan kewajiban keuangan. Dalam surat penjelasan kepada BEI, WIKA menjelaskan bahwa penolakan ini disebabkan oleh keinginan pemegang obligasi dan sukuk untuk mempertahankan rasio keuangan sesuai perjanjian.
Penolakan tersebut mengakibatkan Perseroan dinyatakan lalai dalam menjaga kewajiban keuangan, dengan rasio keuangan saat ini tidak memenuhi target yang ditetapkan. Perseroan melaporkan bahwa current ratio per 30 Juni 2024 adalah 80 persen, sedangkan targetnya 100 persen, dan rasio utang berbunga terhadap ekuitas mencapai 3,86 kali.