Berdasarkan kinerja, Bank plat merah di semester I-2019 mencatat aset tumbuh 16,58 persen menjadi Rp312,5 triliun, kredit dan pembiayaan tumbuh 18,78 persen menjadi Rp251,0 triliun, dana pihak ketiga sebesar Rp219,8 triliun atau tumbuh 15,89 persen. Bisnis perseroan tumbuh selama semester I-2019 tercermin dari pendapatan unga yang tumbuh sebesar 19,81 persen secara year on year dari Rp10,7 triliun menjadi Rp12,8 triliun.
Sementara itu, perseroan juga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industri. Bank BTN masih mendominasi 39,6 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.
Selain mengganti sususan direksi, RUPSLB juga memberikan persetujuan perseroan untuk melakukan aksi korporasi akuisisi Perusahaan Modal Ventura (PMV) guna mendukung core business BTN. Manajemen Bank BTN selanjutnya akan meminta persetujuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merealisasi rencana tersebut.
“Kami akan menindaklanjuti persetujuan RUPSLB hari ini tentang akuisisi PMV untuk kemudian kami akan mohonkan persetujuan kepada OJK supaya dapat ditindaklanjuti sebagai langkah strategi bisnis yang akan dilakukan perseroan dalam pengembangan bisnis,” kata Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul menjelaskan usai pelaksanaan RUPSLB BTN , Kamis (29/8). (*)