Michael menambahkan, secara teknikal, AKRA membentuk pola double bottom reversal dengan target di 1.500. Resistance berada di garis moving average (MA) 200-hari pada level 1.410, sementara titik neckline yang juga menjadi area support berada di 1.250.
AKRA berpotensi mendapat sentimen positif sebagai salah satu pemain swasta di bisnis BBM.
Perusahaan ini bersama raksasa energi BP membentuk usaha patungan (joint venture) pada 2017 di bawah PT Aneka Petroindo Raya (APR), yang beroperasi dengan merek BP-AKR Fuels Retail. Bersama Vivo Energy dan Shell, BP-AKR menjadi pesaing SPBU milik Pertamina di Indonesia.
Dua Tersangka Baru
Diwartakan sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan dua tersangka baru di kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero). Total ada sembilan tersangka di kasus itu.
Keduanya yakni Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya (MK), dan VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne (EC).