Adapun, pembagian dividen tersebut berasal dari laba bersih emiten sebesar Rp2,40 triliun pada tahun 2022, yang naik sebesar 116 persen secara year on year (yoy).
Di sisi lain, TUGU juga bakal menebar dividen sebesar Rp138,86 miliar atau Rp78,10/saham untuk tahun buku 2022.
Sedangkan, dasar pembagian dividen tersebut berasa dari 40 persen laba bersih emiten di tahun 2022 sebesar Rp347,15 miliar.
Kendati demikian, saham dua emiten di atas justru ambles ketika memasuki masa ex date pada perdagangan sesi I, Rabu (10/5).
Ambruknya saham-saham di atas pada saat memasuki ex-date perlu diwaspadai oleh investor. Pasalnya, bisa jadi investor kena dividend trap atau jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.