Logam mulia tersebut berkali-kali menyentuh rekor ATH baru dalam beberapa hari terakhir.
"Berita tarif yang keluar semalam menjadi faktor utama penggerak pasar saat ini, lebih dari faktor lainnya, termasuk data ekonomi yang dirilis hari ini. Namun, semuanya cenderung tertutupi oleh isu tarif," kata Senior Market Strategist di RJO Futures, Bob Haberkorn.
Menurutnya, meski dolar sempat menguat di awal pekan, pelemahan mata uang tersebut turut mendukung kenaikan harga emas. Indeks dolar (DXY) turun 0,9 persen, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
China memberlakukan tarif balasan atas impor dari AS, meningkatkan tensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Sementara itu, Trump memberikan kelonggaran tarif bagi Meksiko dan Kanada.
Rencana pemerintahan Trump menerapkan tarif impor memicu kekhawatiran inflasi. Tiga pejabat Federal Reserve (The Fed) AS memperingatkan risiko ini pada Senin, dengan salah satunya menilai ketidakpastian harga dapat memperlambat laju pemangkasan suku bunga.