Mengutip laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7) lalu, kenaikan laba bersih tersebut ditopang penjualan yang melesat hingga 167 persen dari USD580 juta menjadi USD1,55 miliar. Penjualan tembaga dan emas masing-masing menyumbang sebesar USD770 juta dan USD779 juta.
“Kinerja kami pada paruh pertama tahun 2024 mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir," kata Presiden Direktur Amman Mineral Alexander Ramlie.
Sejak mengambil alih operasi Batu Hijau, operasi AMMN memecahkan rekor produksi. Di semester I-2024, produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat 76 persen dan 189 persen.
Ramlie menjelaskan, kenaikan produksi tersebut terutama disebabkan oleh aktivitas penambahan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang saat ini tengah berada pada fase terbaiknya.
Selain itu, kata dia, proyek ekspansi juga berjalan sesuai rencana di mana produksi konsentrat naik 90 persen menjadi 444.143 metrik ton kering (dmt). Perseroan juga menyelesaikan proses mekanis pada smelter pada 31 Mei sehingga saat ini sudah memasuki tahap uji coba (commissioning).