IDXChannel – Saham emiten bank besar bergerak beragam pada Rabu (17/12/2025) usai Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan sore ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.49 WIB, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 1,63 persen ke Rp3.750 per unit. Berbeda, saham PT Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) minus 0,45 persen menjadi Rp4.380 per unit.
Sementara, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) stagnan di Rp8.075 per unit dan Rp5.000 per unit.
Pergerakan saham bank besar yang variatif mencerminkan respons selektif pasar terhadap keputusan BI yang menahan suku bunga, yang sebelumnya telah diantisipasi pelaku pasar.
Tanpa kejutan kebijakan, investor kembali mencermati faktor fundamental masing-masing bank, sehingga pergerakan saham tidak seragam.
Diberitakan sebelumnya, BI mempertahankan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya secara beruntun dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu (17/12/2025).
BI menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75 persen, sesuai dengan perkiraan 18 dari 31 ekonom yang disurvei Reuters. Sementara itu, sisanya memperkirakan BI melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga.
BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen.
"Berdasarkan asesmen dan proyeksi tersebut, Rapat Dewan Gubernur pada tanggal 16 dan 17 Desember 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate tetap sebesar 4,75 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah masih tingginya ketidakpastian global dengan tetap memperkuat efektivitas pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh selama ini untuk menjaga stabilitas dan perekonomian nasional.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga BI rate lebih lanjut dengan perkiraan inflasi 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, serta perlunya untuk terus turut mendorong ekonomi yang lebih tinggi," kata Perry.
Sebelumnya, BI telah memangkas suku bunga acuannya dengan total 150 basis poin sepanjang periode September 2024 hingga September 2025, sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.