sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Bank Besar Kompak Merah, BRIS Menguat Ditopang Sentimen Kenaikan Laba

Market news editor Desi Angriani
06/02/2025 14:42 WIB
Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menguat mengungguli bank-bank besar yang kompak memerah pada perdagangan Kamis (6/2/2025).
Saham Bank Besar Kompak Merah, BRIS Menguat Ditopang Sentimen Kenaikan Laba (Foto: MNC Media)
Saham Bank Besar Kompak Merah, BRIS Menguat Ditopang Sentimen Kenaikan Laba (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menguat mengungguli bank-bank besar yang kompak memerah pada perdagangan Kamis (6/2/2025).

Saham BRIS naik tipis 0,34 persen ke harga Rp2.960 dengan volume 14,71 juta dan nilai transaksi mencapai Rp43,59 miliar.

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) anjlok 7,69 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) minus 2,9 persen dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tergerus 4 persen. Begitu pula saham bank milik Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang turun tajam 2,74 persen.

Adapun penguatan saham BRIS ditopang oleh sentimen laporan keuangan 2024 yang mencatatkan kenaikan laba 22,83 persen year-on-year (yoy).

BRIS mencetak laba bersih senilai Rp7 triliun sepanjang 2024 atau meningkat dibandingkan periode 2023 yang sebesar sebesar Rp5,7 triliun.

Dalam laporan keuangan BRIS yang diterbitkan di media nasional, diakses pada Kamis (6/2/2025), capaian laba perseroan ditopang pendapatan setelah distribusi hasil senilai Rp18,57 triliun, atau meningkat 8,25 persen yoy pada 2024.

Sementara untuk fungsi intermediasi, pembiayaan BSI tercatat mencapai Rp277,85 triliun, atau naik 15,92 persen yoy.

Perseroan mampu memangkas beban operasional terhitung menjadi Rp9,3 triliun, alias turun 2,82 persen yoy. Hal ini mendorong laba operasional mencapai Rp9,28 triliun, naik 22,27 persen yoy.

Dari sisi kualitas pembiayaan, BRIS mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,90 persen.

Sementara NPF netto mencapai 0,50 persen hingga akhir 2024. Dari sisi neraca, aset BSI meningkat 15,49 persen yoy menjadi Rp408,41 triliun pada akhir 2024.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement