Dalam laporan keuangan BRIS yang diterbitkan di media nasional, diakses pada Kamis (6/2/2025), capaian laba perseroan ditopang pendapatan setelah distribusi hasil senilai Rp18,57 triliun, atau meningkat 8,25 persen yoy pada 2024.
Sementara untuk fungsi intermediasi, pembiayaan BSI tercatat mencapai Rp277,85 triliun, atau naik 15,92 persen yoy.
Perseroan mampu memangkas beban operasional terhitung menjadi Rp9,3 triliun, alias turun 2,82 persen yoy. Hal ini mendorong laba operasional mencapai Rp9,28 triliun, naik 22,27 persen yoy.
Dari sisi kualitas pembiayaan, BRIS mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,90 persen.
Sementara NPF netto mencapai 0,50 persen hingga akhir 2024. Dari sisi neraca, aset BSI meningkat 15,49 persen yoy menjadi Rp408,41 triliun pada akhir 2024.
(DESI ANGRIANI)