Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, mengatakan saham-saham utama yang menjadi beban dimulai dari BBRI, kemudian disusul oleh aksi taking profit pada saham konglomerasi seperti BREN dan PANI.
"Bond yield [imbal hasil obligasi pemerintah] kita sudah 7,4 persen, mengindikasikan aksi sell-off besar. IHSG sendiri masih terjaga di level 7.000, masih mengindikasikan area sideways, belum masuk ke area downtrend," kata Michael kepada IDXChannel.com, Senin (13/1/2025).
Lebih lanjut, Michael menyebut bank-bank besar rajin dijual oleh investor asing karena pertumbuhan yang tidak lagi menarik.
"Kemarin sampai 2023, growth perbankan kita sudah maksimal, jadi ada high base effect. Setelah pembagian dividen jumbo big banks, dana-dana besar ini mencari return di tempat lain, salah satunya ke China," ujarnya.
Menurut Michael, secara fundamental, terutama dari laporan keuangan, sebenarnya tidak ada masalah. "Tapi mereka [asing] bergerak future forward," katanya.