"Ketidakpastian yang meresap terkait hubungan dagang AS-China, tarif, serta meningkatnya volatilitas pasar diperkirakan menjadi hambatan bagi sentimen investor di Asia dan menunda rencana investasi perusahaan," demikian ujar mereka.
Sementara, bursa saham Asia kembali naik pada Selasa (15/4/2025), didorong kenaikan saham perusahaan otomotif setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan pemberian pengecualian terhadap tarif sektor otomotif yang telah diberlakukan.
Trump pada Senin menyatakan sedang mempertimbangkan perubahan terhadap tarif 25 persen atas impor mobil dan suku cadang otomotif dari Meksiko, Kanada, dan negara lain.
Tarif tersebut berpotensi menaikkan harga mobil hingga ribuan dolar AS. Trump mengatakan, “Produsen mobil butuh sedikit waktu karena mereka akan memproduksinya di sini.”
Pernyataan itu muncul setelah pada Jumat lalu pemerintah AS memutuskan mengecualikan smartphone, komputer, dan beberapa barang elektronik lainnya dari tarif "resiprokal" yang digagas Trump.