Dalam pernyataan resminya, Boeing mengatakan telah menghubungi Jeju Air terkait kecelakaan tersebut. Raksasa penerbangan Amerika Serikat (AS) menyatakan siap membantu penyelidikan.
Jeju Air memiliki 38 jet 737-800 dalam armadanya. Maskapai Korsel lain dengan jet 737-800 termasuk T'way Air, Jin Air, dan Eastar Jet.
Jet 737-800 pertama kali terbang pada tahun 1997. Menurut firma data penerbangan Cirium, 180 maskapai penerbangan di seluruh dunia menggunakan jet 737-800, dan 4.400 737-800 saat ini digunakan, yang merupakan 17 persen dari keseluruhan armada komersial global.
Boeing menghadapi rentetan masalah keamanan dalam beberapa tahun terakhir. Awal tahun ini, otoritas penerbangan AS memerintahkan penghentian sementara dan pemantauan produksi jet 737 Max karena insiden pintu terlepas dalam penerbangan Alaska Airlines. (Wahyu Dwi Anggoro)