IDXChannel - Harga saham emiten batu bara Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih melanjutkan tren kenaikan. Di tengah kecondongan tersebut, investor asing atas nama NBS Client lagi-lagi memborong saham BUMI.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.36 WIB, harga saham BUMI melesat 10,74% ke Rp165/saham dengan nilai transaksi Rp712,07 miliar (terbesar di bursa pagi ini) dan volume perdagangan 4,45 miliar saham.
Dengan ini, saham BUMI sudah menguat selama 3 hari beruntun. Dalam sepekan, saham BUMI melesat 15,38%, dalam sebulan melonjak 52,78% dan dalam 3 bulan belakangan meroket 205,56%.
Sebelum mengalami tren kenaikan atawa uptrend, saham BUMI sempat terbenam di level Rp50-60/saham setidaknya selama awal Maret sampai medio Juni 2022.
NBS Client alias klien Nomura Bank (Switzerland) Ltd/NBS, yang identitas aslinya belum diungkapkan ke publik, kembali mengakumulasi saham BUMI.
Berdasarkan keterbukaan informasi BUMI pada Rabu (24/8), NBS Client tercatat menambah kepemilikan sebesar 200 juta saham. Alhasil, per Selasa (23/8), NBS Client sudah memiliki 9.617.265.262 saham perusahaan atau setara dengan 6,87%.
NBS CLients tercatat beberapa kali mengakumulasi kepemilikan di saham BUMI sejak 19 Juli 2022, sebagaimana dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pada 19 Juli, misalnya, NBS Clients membeli 815.464.600 saham BUMI sehingga kepemilikannya kala itu bertambah dari 4,94% menjadi atas 5 persen (tepatnya 5,54%).
Alhasil, nama NBS Client nongol di data kepemilikan saham di atas5% KSEI yang dirilis di website bursa.
Kabar teranyar, pada Selasa (23/8), BUMI mengumumkan hasil pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) yang berlangsung pada 19 Agustus.
Jumlah saham baru yang diterbitkan dalam PMTHMETD mencapai 5.101.889.506 saham seri C dengan harga pelaksanaan PMTHMETD Rp80/saham.
Adapun pihak yang mengambil bagian dalam aksi korporasi tersebut adalah Innovate Capital Pte. Ltd.
Innovative Capital mengonversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) menjadi saham mencapai 5.101.889.506 saham atau senilai Rp408,15 miliar.
Manajemen menjelaskan, setelah pelaksanaan PMTHMETD ini, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan -meningkat dari 134.933.847.727 saham menjadi sebanyak 140.035.737.233 saham.
Rinciannya, sebanyak 20.773.400.000 saham Seri A; 53.501.346.007 saham Seri B; dan 65.760.991.226 saham Seri C. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.