sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham dan Waran FUTR Kembali Dikunci Bursa Usai Akuisisi Blok Minyak Milik Kalrez Petroleum 

Market news editor Desi Angriani
06/12/2024 10:08 WIB
Alasan penghentian sementara saham tersebut masih sama yakni akibat terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Saham dan Waran FUTR Kembali Dikunci Bursa Usai Akuisisi Blok Minyak Milik Kalrez Petroleum (Foto: MNC Media)
Saham dan Waran FUTR Kembali Dikunci Bursa Usai Akuisisi Blok Minyak Milik Kalrez Petroleum (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengunci perdagangan saham PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) dan warannya (FUTR-W) usai sehari beredar.

Saham FUTR disuspensi di Pasar Reguler dan Tunai dan waran FUTR-W digembok bursa di Seluruh pasar mulai sesi I, Jumat 6 Desember 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.

Sebelumnya saham FUTR sempat disuspensi pada 3 Desember 2024. Alasan penghentian sementara saham tersebut masih sama yakni akibat terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Saham FUTR melesat 31,07 persen ke harga Rp135 pada perdagangan Jumat (29/11/2024). Penguatan berlanjut pada awal pekan Senin (2/12/2024) dengan kenaikan 23,70 persen ke harga Rp167. 

Lalu saham FUTR pada Kamis (5/12/2024) ditutup menguat 2,99 persen ke harga Rp172. Dalam sepekan, saham tersebut sudah menguat 27,41 persen dan dalam tiga bulan melompat tinggi 282,22 persen.

"BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) dan warannya FUTR-W," tulis pengumuman Bursa, Jumat (6/12/2024).

Kenaikan saham FUTR dipicu oleh aksi akuisisi Blok Minyak milik Kalrez Petroleum di Pulau Seram.

PT Hexa Prima Nusantara (HPN) yang merupakan pemegang saham pengendali baru Lini Imaji menandatangani kesepakatan investasi blok minyak tersebut pada 5 Desember 2024. 

Dengan adanya akuisisi ini pangsa pasar yang ingin disasar oleh perseroan yakni ekspor dan pembangunan refinery minyak di wilayah Indonesia Timur. Di mana, potensi lifting minyak di Pulau Seram tersebut sebesar 40-80 juta barel, dengan durasi kontrak selama 15 tahun.

"Jadi di wilayah timur itu sangat membutuhkan (oil), kalau di wilayah barat kita sudah cukup terpenuhi. Menariknya Kalrez ini, satu-satunya di Indonesia yang akan punya refinery untuk kebutuhan lokal, karena selama ini masih impor," kata Komisaris Utama PT Hexa Prima Nusantara, Halim Suwandi dalam rilis Kamis (5/12/2024).

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement