"Perkiraan kami, landbank (cadangan lahan) saat ini berdasarkan hasil marketing sales: industri 151 ha, komersial 358 ha, residensial 171 ha, totalnya 680 ha," katanya.
Ismail juga menyoroti upaya manajemen untuk meningkatkan akses di Kota Deltamas mulai dari Flyover Deltamas Bhagasasi, jalan tol baru Japek Selatan II, dan jembatan untuk menuju kereta cepat Whoosh di Stasiun Karawang. Hal ini diharapkan mendongkrak minat penjualan lahan komersial dan residensial yang porsinya masih minim.
Tondy sebelumnya mengatakan, perseroan tengah fokus memperbesar cadangan lahan di sekitar Kota Deltamas. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keberlangsungan usaha perusahaan patungan Sinarmas Land dan Sojitz Corporation (Jepang).
Kondisi perusahaan yang membutuhkan dana untuk pengembangan Deltamas dan pembelian landbank kembali menciptakan ketidakpastian soal pembagian dividen kepada pemegang saham pada pertengahan 2025.
Namun, Ismail menyebut harga DMAS saat ini masih terdiskon hingga 76 persen dari Real Net Asset Value (RNAV) perseroan. Oleh sebab itu, dia mempertahankan rating BUY pada saham DMAS dengan target harga Rp190.
(Rahmat Fiansyah)