Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Aurelia Barus dan Belva Monica menilai, DSSA saat ini tengah dalam proses transformasi untuk menjadi perusahaan holding andalan Sinar Mas yang fokus pada energi baru terbarukan dan teknologi.
Mereka menilai, DSSA berupaya mengurangi ketergantungan dari batu bara mengingat pada 2024, sebanyak 92 persen pendapatan usaha perseroan masih berasal dari batu bara. Namun, DSSA memiliki arus kas bebas yang kuat sebesar USD290 juta.
"DER masih tetap 0,6 kali, yang memberikan ruang memadai untuk melakukan leverage," kata Aurelia dan Belva dalam riset Agustus 2025.
Di sektor EBT, DSSA fokus mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan panas bumi (geothermal), sementara di sektor teknologi, portofolio DSSA juga beragam mulai dari DANA, MyRepublic, hingga kepemilikan saham pada PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL).
DSSA berpeluang meningkatkan kepemilikannya di EXCL menjadi 25 persen pada akhir 2025 lewat konversi convertible bond senilai USD525 juta pada PT Bali Media Telekomunikasi. Bahkan, terdapat potensi tambahan porsi 10 persen saham ke DSSA dengan peluang peningkatan porsi di masa depan.