"Perlemahan indeks dolar (DXY) juga menjadi sentimen positif terhadap harga komoditas secara umum, termasuk nikel," ujar Michael kepada IDXChannel, Selasa (6/5/2025).
Michael menambahkan, sejumlah saham nikel saat ini telah terkoreksi cukup dalam, sehingga peluang pembalikan arah (reversal) menjadi cukup besar.
"Beberapa saham nikel yang terlihat menarik dengan akumulasi yang baik adalah MBMA, HRUM, dan INCO," katanya.
Mengutip Trading Economics, Selasa (6/5/2025), harga nikel di pasar berjangka (futures) stabil di kisaran USD15.500 per ton.
Nikel mempertahankan penguatan dari titik terendah dalam empat tahun di USD14.150 per ton yang tercapai pada 8 April, seiring kebijakan pembatasan produksi dari Indonesia meredam kekhawatiran pasar yang kelebihan pasokan.