Menilik data historis, penjualan properti residensial pada kuartal II-2019 turun 15,90 persen secara kuartalan (QoQ) saat pemilu dan kembali tumbuh setelahnya.
Rasio kepemilikan rumah layak huni di Indonesia mencapai 57,31 persen pada 2023, meningkat dari 56,51 persen pada 2019.
Selama 2023, kata Phintraco, meskipun suku bunga tinggi, pembiayaan KPR tumbuh 10,24 persen secara tahunan (YoY) dan mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) stabil sebesar 2,4 persen.
Pada Februari 2024, KPR tercatat tumbuh 13,01 persen YoY dengan NPL sebesar 2,5 persen.
Pemerintah akan melanjutkan insentif PPN hingga akhir 2024, yang menguntungkan bagi properti dengan harga Rp2-Rp5 miliar.