IDXChannel – Saham emiten otomotif Grup Salim tiba-tiba terbang pada lanjutan sesi II, Kamis (21/12/2023). Investor tampaknya merespons kabar unit raksasa mobil Jepang Toyota Motor, Daihatsu, yang akan menghentikan pengiriman semua kendaraannya.
Menurut keterangan resmi, Rabu (20/12), hal tersebut pasca-penyelidikan skandal keselamatan yang menemukan masalah yang melibatkan 64 model, termasuk hampir dua lusin kendaraan yang dijual dengan merek Toyota, termasuk di Indonesia.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Astra Daihatsu Motor (ADM), yang memiliki pabrik di Indonesia, turut disebut-sebut dalam laporan tersebut.
Informasi saja, TMMIN, yang bergerak di bisnis produksi kendaraan, mesin dan komponen
ekspor kendaraan, mesin dan komponen, dikuasai Toyota Motor Corporation dengan kepemilikan saham 95 persen. Sedangkan, sisanya, sebanyak 5 persen, digenggam PT Astra International Tbk (ASII).
TMMIN berperan sebagai produsen sekaligus pengekspor produk-produk Toyota.
Sementara, ASII menguasai 31,87 persen saham ADM. Dus, ADM merupakan entitas asosiasi “yang material terhadap Grup,” meminjam istilah dalam catatan atas laporan keuangan ASII per 30 September 2023.
Selain ASII, kepemilikan ADM dikuasai oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation,
ADM berperan sebagai agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia sekaligus basis produksi utama untuk grup otomotif Daihatsu dan Toyota di luar Jepang.
Pertaruhan atas Kabar Skandal?
Seiring kabar tersebut, investor tampaknya bertaruh pada saham emiten otomotif Grup Salim--yang mendistribusikan merek mobil Suzuki, Nissan, Kia, hingga Audi--yang notabene kompetitor ASII di Indonesia.
Sebagai gambaran, selain Daihatsu dan Toyota, ASII mendisitribusikan kendaraan roda empat dengan merek Isuzu, Peugeot, BMW, hingga UD Trucks.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), yang sempat tenang di sesi I perdagangan, ditutup melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 24,69 persen ke Rp1.515 per saham pada Kamis (21/12). Nilai transaksi mencapai Rp16,70 miliar dan volume perdagangan 11,72 juta saham.
Saham IMAS pun menjadi salah satu top gainers teratas pada Kamis. Saham anak usaha IMAS, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) turut terbang hingga ARA 25,00 persen ke Rp330 per saham.
Kasus Daihatsu
Sebuah lembaga independen melakukan penyelidikan pada Daihatsu setelah pada April mengatakan perusahaan otomotif berbasis Jepang tersebut telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan tabrakan samping yang dilakukan pada 88.000 mobil.
Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini. Sejumlah hampir 40 persen di antaranya diproduksi di luar negeri. Perusahaan ini menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.
Toyota mengatakan pada hari Rabu bahwa model yang terkena dampak termasuk model untuk pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Vietnam serta negara-negara Amerika Tengah dan Selatan seperti Meksiko, Ekuador, Peru, Chili, Bolivia dan Uruguay.
Namun penyelidikan terbaru menyimpulkan bahwa cakupan skandal ini jauh lebih besar dan terjadi lebih jauh dari perkiraan sebelumnya. Kecurangan ini berpotensi mencoreng reputasi produsen mobil dalam hal kualitas dan keselamatan.
Skandal ini juga berdampak pada beberapa model mobil seperti Mazda dan Subaru yang dijual di pasar domestik serta model Toyota dan Daihatsu di luar negeri.
Toyota mengatakan "reformasi mendasar" diperlukan untuk merevitalisasi Daihatsu, serta peninjauan ulang operasi sertifikasi.
“Ini akan menjadi tugas yang sangat penting yang tidak dapat diselesaikan dalam semalam. Hal ini memerlukan tidak hanya peninjauan terhadap manajemen dan operasi bisnis, namun juga peninjauan terhadap organisasi dan struktur,” kata Toyota dalam sebuah pernyataan.
Toyota mengatakan pihaknya belum dapat menentukan dampak finansial dari masalah ini. Saham Toyota Motor Corp anjlok 4,03 persen pada perdagangan Kamis di bursa Tokyo.
Dalam penyelidikan terbaru, ditemukan unit pengontrol airbag (kantung udara) yang digunakan Daihatsu dalam pengujian untuk beberapa model berbeda dengan yang digunakan pada mobil yang dijual ke publik. Ini termasuk model Toyota Town Ace dan Pixis Joy serta Mazda Bongo.
Toyota mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya kecelakaan terkait masalah ini. Dikatakan bahwa uji tabrak samping pada dua model mungkin tidak mematuhi hukum meskipun verifikator mengonfirmasi bahwa airbag telah memenuhi standar keselamatan penumpang.
Para eksekutif Daihatsu mengatakan pada konferensi pers bahwa pengiriman ke luar negeri akan ditangguhkan sampai kendaraan tersebut diizinkan untuk dijual kembali oleh regulator.
“Situasinya sangat serius,” kata Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira.
Pelanggaran tersebut juga mencakup laporan palsu tentang uji benturan sandaran kepala dan kecepatan pengujian untuk beberapa model.
Investigasi menemukan bahwa kasus-kasus pelanggaran sangat umum terjadi setelah 2014.
Masalah ini muncul setelah Daihatsu mengatakan pada bulan April bahwa pihaknya telah menemukan kesalahan tes yang dilakukan setelah adanya laporan seorang pembisik. Mereka telah melaporkan masalah ini ke badan otoritas keselamatan setempat dan menghentikan pengiriman model kendaraan yang terindikasi tak memenuhi standar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.