Michael melihat langkah itu sebagai pendorong kuat bagi persepsi pelaku pasar. “Hal ini menjadi katalis positif, mengingat Harga INET yang saat ini jauh berada di atas harga penebusan, yaitu Rp250,” imbuh dia.
Setelah menjelaskan sentimen, Michael beralih pada prospek fundamental yang ikut menopang optimisme investor.
Ia memaparkan, “Selain itu, dari sisi fundamental, rencana penggunaan dana rights issue ini adalah sebagian besar untuk ekspansi jaringan FTTH (Fiber-To-The-Home) di Bali & Lombok, kabel bawah laut Jakarta-Batam-Singapura, dan FTTH di Jawa.”
Ia kemudian menambahkan bahwa penguatan infrastruktur ini juga mendukung posisi induk usahanya. “Sehingga ini akan memperkuat infrastruktur INET terhadap company induknya, yaitu WIFI.”
Setelah mengulas sisi teknikal INET sebelumnya, Michael menambahkan pandangannya mengenai pergerakan harga terbaru saham tersebut.