sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham INET Rebound, Intip Proyeksi Analis Terbaru

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
02/10/2025 12:18 WIB
Saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menguat pada perdagangan Kamis (2/10/2025), rebound dari koreksi hari-hari sebelumnya.
Saham INET Rebound, Intip Proyeksi Analis Terbaru. (Foto: Freepik)
Saham INET Rebound, Intip Proyeksi Analis Terbaru. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menguat pada perdagangan Kamis (2/10/2025), rebound dari koreksi hari-hari sebelumnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga istirahat sesi I, INET meningkat 3,62 persen ke level Rp286 per unit. Nilai transaksi mencapai Rp114,30 miliar.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai rencana rights issue INET punya prospek besar untuk terserap penuh.

“Rights issue INET menargetkan pendanaan Rp3,2 triliun lewat penerbitan hingga 12,8 miliar saham baru dengan harga Rp250,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Ia menekankan, peluang itu semakin kuat karena dukungan pemegang pengendali. “PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara siap menjadi standby buyer hingga Rp1,41 triliun, sehingga peluang rights issue terserap penuh sangat besar,” kata Michael.

Menurut dia, aksi korporasi ini menunjukkan ambisi besar manajemen. “Secara keseluruhan, RI INET menunjukkan bahwa manajemen tengah mengambil langkah berani untuk menaikkan skala bisnis ke level yang lebih besar, sejalan dengan tren digitalisasi dan kebutuhan bandwidth nasional,” tutur Michael.

Namun, Michael juga memberi catatan penting. “Hasil akhirnya sangat tergantung pada kemampuan eksekusi dan bagaimana pasar merespons rencana besar tersebut,” ia menambahkan.

Dari sisi teknikal, saham INET juga dianggap sedang dalam fase penting.

“Secara teknikal sendiri, INET melakukan test area ATH sudah 2 kali. Dengan volume yang cukup besar, maka estimasi INET saat ini berada dalam wave ke 3, di mana resistance untuk rally tambahan harus melewati angka 340, dengan target peak wave 3 di 400,” ujarnya.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (26/9/2025) lalu, INET berencana menerbitkan sebanyak 12,8 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I). Jumlah tersebut setara 57,14 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp250 per saham dengan periode pelaksanaan 1–5 Desember 2025. Perseroan menargetkan dana segar hingga Rp3,2 triliun.

Setiap pemegang 3 saham lama berhak memperoleh 4 HMETD. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD memiliki hak yang sama dengan saham yang telah disetor penuh lainnya dan akan tercatat di BEI.

Bersamaan dengan rights issue ini, Perseroan juga menerbitkan 3,07 miliar Waran Seri II atau setara 13,71 persen modal setelah PMHMETD I. Waran diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang mengeksekusi HMETD dan dapat ditebus Rp300 per saham pada periode 3 Juni 2026 – 2 Juni 2028.

Pemegang saham utama, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), yang menguasai 60,62 persen saham, menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD senilai Rp1,78 triliun sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga jika ada sisa saham yang tidak diambil investor publik.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat anak usaha, antara lain Rp2,8 triliun untuk pembangunan jaringan internet FTTH berteknologi WiFi 7 di Bali dan Lombok melalui GPI, Rp213,44 miliar untuk pembayaran IRU fiber optic oleh PFI, Rp135 miliar untuk modal kerja proyek FTTH di Jawa oleh IAB, serta sisanya untuk modal kerja Perseroan.

Dana hasil Waran Seri II juga akan digunakan sebagai modal kerja baik bagi Perseroan maupun anak usaha. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement