Aguan, bos properti raksasa Agung Sedayu Group, berkongsi dengan pengusaha kawakan Tomy Winata di INPC dan menjadi pengendali PANI bersama dengan Grup Salim.
Bisa dibillang, tren kenaikan saham INPC mencerminkan optimisme pasar terhadap potensi pertumbuhan emiten, tetapi volatilitas tinggi juga mencerminkan adanya spekulasi yang kuat.
Investor perlu mencermati fundamental perusahaan dan katalis jangka panjang untuk menghindari risiko koreksi tajam.
Selain itu, potensi aksi ambil untung bisa menciptakan tekanan harga, yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk akumulasi bagi mereka yang memiliki pandangan investasi jangka panjang.
Penguatan yang berkelanjutan akan sangat bergantung pada keberhasilan aksi korporasi terkait dan kestabilan sentimen pasar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.