"Kita saat ini berada dalam lingkaran malapetaka (dom loop), di mana valuasi rendah, likuiditas berkurang, investor melihat adanya penarikan dana dan hanya ada sedikit keinginan untuk melakukan IPO," ungkap kepala riset Peel Hunt, Charles Hall, dalam sebuah laporan.
Jika hal ini terus berlanjut, menurut Charles, Inggris dapat kehilangan bagian penting dari ekosistem keuangannya.
Sementara analisis Peel Hunt berfokus pada perusahaan-perusahaan kecil di Inggris. Indeks FTSE 100 yang merupakan saham bluechip juga menderita.
London kehilangan statusnya sebagai pasar saham terbesar di Eropa pada November lalu. Kemudian memperpanjang kemerosotan ekuitas yang berawal dari voting Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2016.
Kenaikan harga minyak baru-baru ini memungkinkan indeks yang didominasi oleh komoditas Inggris untuk mendapatkan kembali mahkotanya.