Meski begitu, ia menyoroti langkah manajemen yang mulai menunjukkan perbaikan.
“Namun, ada hal menarik dari beberapa aksi yang dilakukan dalam manajemen perusahaan. Kita tahu bahwa terdapat pergantian dalam struktur penunjukan komisaris utama, misalnya Hendro Martowardojo ditunjuk sebagai Komisaris Utama KRAS,” jelas Michael.
Dari sisi teknikal, ia melihat saham KRAS berpeluang melanjutkan penguatan. “Secara teknikal, KRAS berhasil keluar dari konsolidasi di atas, dengan target kenaikan hingga 400,” katanya.
Michael menambahkan, ada peluang lanjutan jika level konsolidasi tetap terjaga. “Potensi ini akan mendapat susulan target kenaikan jika konsolidasi setelah menyentuh 400 tidak melebihi angka 330,” tuturnya.
Kabar terbaru, Krakatau Steel tengah mengajukan tambahan modal kerja sebesar USD500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.
Mengutip sejumlah pemberitaan media, dukungan dana ini ditujukan untuk menjaga kelangsungan operasional sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku, yang dinilai krusial bagi keberlanjutan industri baja nasional.