sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Medco Energi (MEDC) Tiba-tiba Jadi Idola, Valuasinya Masih Murah?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
26/08/2022 14:12 WIB
Harga saham emiten migas milik keluarga Panigoro PT Medco Energi International Tbk (MEDC) melonjak tinggi dalam sepekan terakhir.
Saham Medco Energi (MEDC) Tiba-tiba Jadi Idola, Valuasinya Masih Murah? (Foto: MNC Media)
Saham Medco Energi (MEDC) Tiba-tiba Jadi Idola, Valuasinya Masih Murah? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten migas milik keluarga Panigoro PT Medco Energi International Tbk (MEDC) melonjak tinggi dalam sepekan terakhir. Di tengah aksi borong investor tersebut, bagaimana sebenarnya valuasi saham MEDC?

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan sesi I, Jumat (26/8/2022), harga saham MEDC melesat 15,48% ke Rp895/saham dengan nilai transaksi Rp240,83 miliar dan volume perdagangan 279,26 juta saham.

Dengan ini, saham MEDC sudah menguat selama 4 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini terbang 43,20%. Sementara, dalam sebulan melompat 45,53% dan sejak awal tahun (ytd) meroket 92,06%.

Sebelumnya, investor memborong saham MEDC usai perusahaan mencetak kinerja cemerlang per paruh pertama tahun ini.

Laba bersih Medco melonjak 481,06 persen menjadi USD270,11 juta atau setara dengan Rp4,01 triliun (asumsi kurs Rp14.848/USD) pada semester I 2022.

Menurut laporan keuangan perusahaan, perolehan tersebut lebih tinggi dibandingkan laba bersih pada semester I 2021 yang sebesar USD46,48 juta.

Kenaikan kinerja bottom line tersebut terjadi seiring pendapatan perusahaan meningkat 80,33 persen menjadi USD1,15 miliar atau Rp17,03 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.

Rinciannya, kontrak penjualan minyak dan gas menjadi andalan Medco dengan menyumbang USD1,08 miliar dari total pendapatan perusahaan per semester I 2022. Penjualan migas meningkat signifikan tinimbang periode yang sama tahun lalu sebesar USD564,72 juta.

Di posisi kedua dan ketiga, kontrak penjualan listrik dan kontrak operasi & jasa pelayanan masing-masing berkontribusi sebesar USD14,72 juta dan USD14,30 juta.

Sisanya, pendapatan dari kontrak konstruksi dan kontrak penjualan jasa lainnya masing-masing sebesar USD8,39 juta dan USD5,48 juta.

Sementara, beban pokok penjualan dan pendapatan ikut naik 35,26 persen menjadi USD544,15 juta pada periode paruh pertama 2022.

Adapun, dari laporan neraca, total aset Medco mencapai USD6,97 miliar, dengan total liabilitas USD5,49 miliar dan total ekuitas USD1,48 miliar per 30 Juni 2022.

Kinerja ciamik di tengah tingginya harga minyak, gas dan energi lainnya saat ini membuat MEDC bakal membagikan dua kali pada tahun ini. MEDC sendiri sudah beberapa tahun terakhir absen membagikan dividen kepada pemegang saham.

Menurut penjelasan manajemen, Medco akan menebar dividen total senilai US$60 juta atau setara sekitar Rp888 miliar.

Informasi saja, Medco akan membagikan dividen interim USD0,001 per saham yang akan dibagikan pada 8 September mendatang. Selain itu, Jumat ini menjadi tanggal pembayaran dividen senilai USD0,0014 per saham.

Bagaimana Prospek MEDC?

Perusahaan riset asal Singapura, Luclor Analytics, dalam publikasi pada 24 Agustus 2022, menjelaskan kinerja semester I MEDC terbilang kokoh seperti yang diharapkan di tengah tingginya harga minyak mentah dan peningkatan produksi pascaakuisisi ConocoPhillips Indonesia pada Maret lalu.

“Kami mengharapkan perusahaan akan melakukan deleverage [pengurangan utang] ke depan, ditopang oleh pertumbuhan laba, peningkatan arus kas operasi dan pembayaran utang,” kata Luclor Analytics, dikutip IDXChannel, Jumat (26/8).

Luclor pun menyematkan rekomendasi hold (tahan) untuk saham MEDC.

Sementara, analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan dalam riset yang terbit pada 24 Agustus lalu, mempertahankan rating beli (buy) dengan harga target(TP) Rp1.100/saham untuk saham MEDC seiring kenaikan laba yang di atas perkiraan Danareksa dan konsensus per semester I ini.

Adapun, Hasan meningkatkan perkiraan laba MEDC 2022/2023 masing-masing sebesar 26,5% dan 10,4%.

Adapun, sejumlah risiko yang mungkin mengganggu estimasi tersebut, yakni harga jual rerata yang lebih rendah untuk segmen exploration and production (E&P), cuaca buruk yang bisa mengganggu penambangan anak usaha MEDC dan impairment atawa penurunan nilai aset secara permanen.

Apabila menilik himpunan rekomendasi analis di platform Stockbit, sebanyak 7 analis merekomendasi beli saham MEDC dengan rerata harga target di Rp932/saham. Demikian pula, 7 analis yang dihimpun oleh IPOT memberikan rating beli di saham MEDC.

Secara valuasi, rasio harga saham dibandingkan dengan laba per saham (PER) MEDC saat ini sebesar 5,38 kali. Angka tersebut lebih rendah (alias murah) dibandingkan rerata 5 tahun terakhir yang mencapai 35,19 kali dan dibandingkan industri (6,45 kali).

Dari segi rasio price-book value (PBV), didapatkan angka 1,11 kali, sedikit lebih tinggi dibandingkan rerata 5 tahun terakhir yang di level 0,61 kali. Kendati, masih lebih rendah tinimbang rerata industri yang sebesar 2,25 kali. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement